PROFIL PUSKESMAS MIJEN II TAHUN 2016




BAB I
PENDAHULUAN

            Profil kesehatan ini adalah gambaran situasi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Mijen II tahun 2016. Profil kesehatan ini memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan keluarga berencana.
            Profil ini dimaksudkan sebagai dasar perencanaan kegiatan puskesmas Mjen II tahun 2016 dengan mengacu kepada masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
A.  Tujuan Umum
Sarana untuk mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan Puskesmas Mijen II tahun 2016 dengan mengacu kepada masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
B.  Tujuan Khusus
1.    Memberikan gambaran umum Puskesmas Mijen II.
2.    Memberikan gambaran kinerja Puskesmas Mijen II tahun 2016 dengan mengacu kepada indikator dan target yang telah ditetapkan.
3.    Mengetahui derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mijen II tahun 2016.
4.    Mencari dasar permasalahan untuk penyusunan program kerja Puskesmas Mijen II tahun 2016.
C.  Sistematika Penyajian
Bab I. Pendahuluan, Bab ini menyajikan latar belakang dan tujuan
penyusunan profil kesahatan ini dan sistematika penyajian.
            Bab II. Gambaran Umum. Bab ini menyajikan tentang gambaran umum di lingkungan Puskemas Mijen II yang mempengaruhi kondisi kesehatan yaitu faktor geografi, kependudukan, ekonomi, pendidikan dan lain – lain.
            Bab III. Situasi derajat kesehatan. Bab ini menguraikan secara ringkas visi dan misi serta strategi pembangunan kesehatan di Puskesams Mijen II. Selain itu di uraikan program – program pembangunan kesehatan Puskesmas Mijen II yang di laksanakan dalam tahun 2016 dan berikut targetnya.
            Bab IV. Pencapaian Pembangunan Kesehatan Puskesmas Mijen II. Bab ini menguraikan apa saja yang telah dicapai selama tahun 2016 dengan mengacu kepada indikator dan target yang ditetapkan. Penyajiannya mencakup gambaran tentang derajat kesehatan, keadaan lingkungan, keadaan perilaku masyarakat, keadaan pelayanan ksehatan, dan kinerja dari pembangunan kesehatan.
Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan Puskesmas Mijen II. Bab ini menyajikan tentang Situasi sumber daya kesehatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai Indonesia Sehat  2016. Penyajiannya meliputi kinerja dari kegiatan – kegiatan sektor kesehatan, kinerja dari kegiatan – kegiatan sektor terkait.
Bab VI. Kesimpulan dan Saran. Bab ini mencakup baik kesimpulan tentang keadaan umum maupun kesimpulan tentang pencapaian pembangunan kesehatan dan kinerja pembangunan kesehatan. Saran berisi rekomendasi dalam rangka mengatasi masalah – masalah keshatan yang menonjol.




























BAB II
GAMBARAN UMUM

A.  Keadaan Geografi
Luas wilayah Puskesmas Mijen II 2749 km2 terdiri dataran rendah.
Wilayah Puskesmas Mijen II merupakan wilayah kecamatan Mijen yang terdiri 6 desa dengan batas wilayah sebagai berikut :

-        Utara         : Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara
-        Selatan      : Kecamatan Mijen Kabupaten Demak
-        Barat         : Kecamatan Wedung Kabupaten Demak
-        Timur         : Kecamatan Mjen Kabupaten Demak

Wilayah kecamatan Mijen terbagi dalam 2 puskesmas yaitu puskemas
Mijen I dan puskesmas Mijen II. Puskesmas Mijen II terletak di desa Jleper yang berjarak 4 km dari ibukota kecamatan dan berjarak 20 km dari ibukota kabupaten Demak. Kondisi jalan antar desa ke Puskesmas umumnya sudah berupa jalan aspal. Namun untuk desa Rejosari dan desa Ngegot jalan ke puskesmas masih berupa sebagian aspalsehingga sudah mampu di lalui kendaraan roda 2 maupun roda 4. Hal ini mempengaruhi pelayanan kesehatan di 2 desa tersebut sehingga masyarakatnya banyak yang berobat ke Puskesmas Jepara karena jalannya lebih bagus. Sarana angkutan umum dari desa ke Puskesmas sudah memadai termasuk desa Ngegot dan Rejosari yang sekarang infrastrukturnya sudah membaik dari tahun kemarin.

B.  Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk tahun 2016 sebanyak 28.866 jiwa. Sedangkan jumlah Rata – rata
 Jiwa per KK adalah 3,9 jiwa. Kepadatan penduduk 1070,5 Jiwa / km2.
Mobilisasi penduduk anatr desa atau keluar wilayah Mijen II cukup tinggi
sehingga mempengaruhi pola penyakit menular di wilayah Puskesmas Mijen II.

C.  Keadaan Lingkungan Sosial Ekonomi
Mata pencaharian penduduk sebagian besar bertani dan berdagang.
Semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat masih bagus. Sedangkan angka kriminalitas masih rendah.


D.  Lingkungan Fisik
Kondisi lingkungan sebagian desa sudah baik sebagian desa sudah mulai diadakan Pamsimas, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air minum.di musim kemarau. Sumber air berasal dari air PDAM, air sumur galian, sumur bor, dan air sungai. Jika musim kemarau sebagian masyarakat kesuiutan mendapatkan air bersih.























BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Bab ini menguraikan tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat diwilayah Puskesmas Mijen II pada tahun 2016.

1. Angka Kematian Bayi
a.   Angka kematian bayi
Angka kematian bayi di wilayah Mijen II tahun 2016 sebanyak 4 bayi.
b.   Angka kematian balita
Angka kematian balita di wilayah Mijen II tahun 2016 sebanyak 4 balita.
c.   Angka kematian ibu maternal
Pada tahun 2016 tidak  di temukan kasus kematian ibu maternal di wilayah Puskesmas Mijen II. Sebagian desa sudah terdapat bidan desa.

2.    Angka Kesakitan
Angka kesakitan di peroleh dari laporan BP Puskesmas dan laporan survaillance.
a.    Penyakit demam berdarah (DBD)
Pada tahun 2016 dengan angka incidence rate 259,82 / 100.000 penduduk dan angka CFR 1,33 %.
b.    Penyakit malaria
Pada tahun 2016 tidak terdapat kasus malaria klinis dan tidak ada kasus malaria positif. Namun harus tetap diwaspada karena masyarakatnya banyak yang merantau ke kalimantan, Sumatra, dan Irian Jaya, dimana daerah tersebut termasuk daerah endemis malaria.. Penemuan penderita secara pasif (PCD = Pasive Case detection) melalui unit pelayanan kesehatan.
c.    Penyakit TBC Paru
Pada tahun 2016 ditemukan 6 kasus BTA + Baru. jumlah kasus BTA + baru dan yang lama berjumlah  22 kasus. Sedangkan CDR dan angka kesembuhan sudah baik.
d.    HIV / AIDS dan penyakit menular seksual (PMS)
Beberapa tahun terakhir ini, penyakit HIV / AIDS menunjukan peningkatan yang mengkhawatirkan. Dengan semakin mudahnya komunikasi antar wilayah serta semakin meratanya pembangunan ekonomi ternyata secara simultan telah memperbesar resiko penyebaran HIV / AIDS. Di wilayah Puskesmas Mijen II, ditemukan 3 kasus HIV / AIDS namun perlu diwaspadai dengan penyuluhan HIV / AIDS kepada masyarakat. Penyakit menular seksual seperti GO dan Sipilis tidak ditemukan di wilayah Mijen II.
e.    AFP (Acute Flaccid Paralysis)
Kejadian AFP pada saat ini sebagai indikator untuk menilai keberhasilan program eradikasi polio (Erapo). Erapo dilaksanakan melalui gerakan pekan Immunisasi Polio (PIN) dan merupakan wujud dari kesepakatan global dalam pembasmian penyakit polio di Indonesia. Pada tahun 2016, tidak ditemukan kasus AFP Rate ( non polio ) di wilayah Puskesmas Mijen II. Namun harus tetap di waspadai karena adanya kasus polio positif di wilayah Kabupaten Demak.

3.    Status Gizi Masyarakat
Status gizi sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara umum karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada dalam kandungan dan bayi yang sedang menusui dipengaruhi oleh gizi ibu hamil atau ibu menyusui.














BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN

Bab ini menguraikan tentang palayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pembrantasan penyakit menular dan tidak menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar.

A.   PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Gambaran keadaan pelayanan kesehatan di gambarkan melalui indikator – indikator pelayanan kesehatan ibu dan bayi, pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah, pelayanan Imunisas, pelayanan KB, pemantauan pertumbuhan balita, pelayanan gizi.

        1.    Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
a.    Kunjungan ibu bayi baru
Pelayanan kunjungan ibu hamil (KI) untuk melihat akses dan pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standart. Cakupan K1 di wilayah Mijen II sebesar 103 % dan cakupan K4 sebesar 95,05 %.
b.    Perrtolongan persalinan
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat di bedakan menjadi dua yaitu tenaga profesional ( Dokter spesialis kebidanan, Dokter umum, Bidan, Perawat ) dan dukun bayi ( dukun bayi terlatih dan tidak terlatih ) cakupan persalinan yang ditolong nakes sebesar 98,66 %.
c.    Ibu hamil resiko tinggi
Cakupan ibu hamil dengan resiko tinggi dan di tangani sebesar 100 %. Dikarenakan ada Bumil Resti dari luar daerah juga.
d.    Kunjungan Neonatus
Cakupan kunjungan neonatus, (KN 1). Sebesar 100 %, dan kunjungan neonatus 3 (KN lengkap) sebesar 99,42 %.
e.    Kunjungan bayi
Cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan minimal dilakukan sebanyak 4 x di wilayah Mijen II.
f.     Cakupan BBLR yang ditangani
Cakupan BBLR diwilayah Mijen II sebesar 3.09 %.
        2.    Pelayanan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah
Pengadaan pelayanan kesehatan usia sekolah mencakup kegiatan UKGS. Yang terdiri dari Pemeriksaan pada siswa SD / MI sebesar 97,23 %, pelayanan gigi pada siswa SD / MI sebesar 15,53 %.
        3.    Pelayanan Imunisasi
Cakupan bayi yang diimunisasi Campak bayi lengkap sebanyak 10,24 %, Semua desa memenuhi Universal Child. Immunization (UCI).
        4.    Pelayanan Gizi
Pengadaan pelayanan gizi mencakup bayi mendapat Vit. A sebanyak 36,38 %, balita mendapat Vit. A sebanyak 100 %. Ibu nifas mendapat Vit. A sebanyak 98,66 % ibu hamil mendapat tablet FE 90 tablet sebanyak 95,05 %, pemberian MP ASI pada anak usia 6-23 bulan Gakin sebanyak 0 % dan balita gizi buruk mendapat perawatan sebanyak 100 %.

B.   PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR
Cakupan pembrantasan penyakit menular meliputi semua kasus TB paru sebanyak 22 Kasus dan balita dengan pnemonia yang ditangani sebanyak 0 %, HIV - AIDS sebanyak 3 kasus infeksi menular seksual sebanyak 0 %.

C.   PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR
Berbagai tempat warga yang dibina antara lain. Keluarga dengan sumber air minum yang terlindungi Penduduk yang memiliki akses sanitasi yang layak sebesar 64,61 %.
Tempat – tempat Umum yang memenuhi syarat sebesar 90.00 % dan TPM memenuhi syarat higiene sanitasi sebesar 36,73 %.
           









BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

Bab ini menyesuaikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

        1.    Sarana Kesehatan
Jumlah sarana kesehatan diwilayah Mijen II antara lain Puskesmas non perawatan sebanyak 1, Puskesmas keliling sebanyak 6, Poskesdes sebanyak 3, dan Posyandu sebanyak 23 Pos.

        2.    Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga kesehatan diwilayah Mijen II terdiri dari Dokter umum 1 orang, Bidan 9 orang, Perawat 6 orang, D III Farmasi 1 orang, D III Gizi 1 orang, D III Kesmas 1 orang, dan analis Laborat 1 orang.
            3 dari Tenaga Puskesmas Mijen II adalah Tenaga Honorer, yang pengabdian mereka rata - rata lebih dari 12 tahun serta tanggung jawab mereka sangat berperan di Puskesmas Mijen II.
        3.    Pembiayaan Kesehatan
Anggaran kesehatan yangdi peroleh Puskesmas Mijen II berasal dari APBD Kab / Kota, JKN, Operasional dan BOX.











BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A.   KESIMPULAN
Kondisi geografi wilayah Puskesmas Mijen II terdiri dataran rendah, sarana transportasi dan mobilitas penduduk cukup tinggi.
Tingkat pendidikan rata – rata lulusan SMP. Mata pencaharian penduduk rata – rata bertani dan berdagang.

Berikut rangkuman pencapaian pembangunan kesehatan di wilayah Mijen II :
        1.    Derajat Kesehatan
Derajat kesehatan masyarakat Mijen II lebih baik di bandingkan skala nasional. Hal tersebut ditunjukan dari indikator – indikator sebagai berikut :
-          Angka kematian bayi sebesar 17 % per 1000 Kelahiran Hidup.
-          Angka kematian balita sebesar 17 % per 1000 Kelahiran Hidup.
-          Tidak terdapat kasus malaria klinis.
-          Terdapat 3 kasus HIV – AIDS.
-          Bayi dengan BBLR sebanyak 3,09 %.

        2.    Upaya Kesehatan.
Upaya kesehtan yang telah dilaksanakan Puseksmas Mijen II adalah :
-          Kunjungan bumil KI sebanyak 103 % dan K4 sebesar 95,05 %.
-          Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan sebesar 98,66 %.
-          Kunjungan neonatus KN 1 sebesar 100 % – KN lengkap sebesar 99,42 %.
-          Ditemukan kasus BBLR 3,09 %
-          Peserta KB aktif sebanyak 70,33 %.
-          Bayi mendapat Vit. A sebanyak 36,38 %.
-          Balita mendapat Vit. A sebanyak 100 %.
-          Ibu nifas mendapat tablet Vit. A sebanyak 98,66 %.
-          Ibu hamil  mendapat tablet FE sebanyak 95,05 %.
-          Penemuan kasus TB sebanyak 22 Kasus.
-          Balita dengan Pneumonia sebanyak 0 %.
-          HIV – AIDS sebanyak 3 Kasus.
B.   SARAN
-          Penambahan ruangan Puskesmas induk.
-          Memperhatikan Tenaga Karyawan Honorer
      ( Karyawan Honor Daerah / HonDa )

Komentar